![]() |
Para Pengurus MWCNU yang ada di Kabupaten Kayong Utara |
Oleh Gus Ra'uf Arrahbini
Wakil Ketua PCNU KKU 2020/2025
Pemuda merupakan kekuatan vital dalam organisasi. Mereka dikenal bukan larena usia mudanya, tetapi dikenal dengan semangat yang menggebu, kreativitas tanpa henti, dan keberanian mengambil risiko. Hal ini tercermin dari para Pengurus MWCNU se Kabupaten Kayong Utara yang baru saja dilantik yang relatif didominasi oleh kalangan muda.
Beberapa peran penting pemuda dalam organisasi Nahdlatul Ulama Kayong Utara adalah: Sebagai Inisiator Perubahan. Pemuda cenderung lebih kritis terhadap realitas yang dihadapi dan cenderung berani mengusulkan perubahan demi perbaikan organisasi dan keadaan. Pemuda juga berfungsi sebagai Pelopor dan Penggerak (Muharrik). Dengan energi yang tinggi, pemuda sering dan bisa menjadi ujung tombak eksekusi kegiatan dan program program organisasi ke NU an mendatang.
Selain itu pemuda sebagai Pewaris Kepemimpinan. Adanya proses kaderisasi di lingkungan NU Kayong Utara telah membuka jalan bagi pemuda pemuda NU menjadi penerus kepemimpinan yang siap membawa organisasi ke arah yang lebih baik dan maju berkembang. Pemuda juga Sebagai Penjaga Idealisme dan Nilai Organisasi. Pemuda yang dibina dengan benar dan telah melalui jenjang kaderisasi formal akan mampu menjaga manhaj ideologis NU dan mampu menjaga nilai nilai dasar (asasi) organisasi agar tidak tercemar oleh kepentingan pragmatis dan sesaat.
Meskipun penting, proses kaderisasi dan peran pemuda NU sering menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya minat generasi muda (Milenial & Gen Z) terhadap organisasi NU. Ketimpangan antara senior dan junior dalam proses transfer pengetahuan juga menjadi tantangan tersendiri. Tantangan yang paling berat bagi kaderisasi dan peran pemuda adalah Hegemoni kaum tua yang cenderung tidak membuka ruang bagi regenerasi dan minimnya kepercayaan kepada generasi muda.
Untuk mengatasi hal ini, organisasi NU Kayong Utara perlu menciptakan iklim yang inklusif, edukatif, dan memberi ruang aktualisasi dan ber ekspresi bagi para kader kader muda NU, karena kaderisasi adalah jantung dari kehidupan organisasi. Tanpa kaderisasi, organisasi tidak akan mampu bertahan, apalagi berkembang. Pemuda memegang peranan kunci dalam proses ini, karena mereka adalah penerus, penggerak, dan penjaga manhaj, penjaga idealisme organisasi. Maka dari itu, investasi dalam pengembangan kader muda bukanlah pilihan, melainkan keharusan bagi setiap organisasi yang ingin tetap relevan dan eksis.
Posting Komentar